01/06/2010
SAPI perah merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan dibandingkan ternak perah
lainnya. Sapi perah sangat efisien dalam mengubah makanan ternak berupa konsentrat dan
hijauan menjadi susu yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Di negara-negara maju, sapi
perah dipelihara dalam populasi yang tertinggi, karena merupakan salah satu sumber kekuatan
ekonomi bangsa. Sapi perah menghasilkan susu dengan keseimbangan nutrisi sempurna yang
tidak dapat digantikan bahan makanan lain.
Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan definisi susu adalah susu sapi
yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi. Susu segar
adalah susu murni yang tidak mengalami proses pemanasan. Susu murni adalah cairan yang
berasal dari ambing sapi sehat. Susu murni diperoleh dengan cara pemerahan yang benar,
tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen atau bahan lain.
Secara biologis, susu merupakan sekresi fisiologis kelenjar ambing sebagai makanan dan
proteksi imunologis (immunological protection) bagi bayi mamalia.
Sejarah manusia mengonsumsi susu sapi telah dimulai sejak ribuan tahun sebelum masehi,
ketika manusia mulai mendomestikasi ternak penghasil susu untuk dikonsumsi hasilnya.
Hal tersebut ditunjukkan dari berbagai bukti berupa sisa-sisa pahatan gambar sapi dan
adanya kepercayaan masyarakat setempat yang menganggap sapi sebagai ternak suci. Pada
saat itu pula susu telah diolah menjadi berbagai produk seperti mentega dan keju. Ketersediaan
susu di zaman modern ini merupakan hasil perpaduan antara pengetahuan tentang susu yang
telah berusia ribuan tahun dengan aplikasi teknologi dan ilmu pengetahuan modern.
Manfaat susu sapi
sphingomyelin, asam butirat, lipid eter (ether lipids), b-karoten, vitamin A, dan vitamin D.
Meskipun susu mengandung asam lemak jenuh (saturated fatty acids) dan trans fatty acids
yang dihubungkan dengan atherosklerosis dan penyakit jantung, namun susu juga
mengandung asam oleat (oleic acid) yang memiliki korelasi negatif dengan penyakit tersebut.
Lemak susu mengandung asam lemak esensial, asam linoleat (linoleic acid) dan linolenat
(linolenic acid) yang memiliki bermacam-macam fungsi dalam metabolisme dan mengontrol
berbagai proses fisiologis dan biokimia pada manusia (D. Mc Donagh dkk., 1999).
Protein susu
Protein dalam susu mencapai 3,25%. Struktur primer protein terdiri atas rantai polipeptida dari
asam-asam amino yang disatukan ikatan-ikatan peptida (peptide linkages). Beberapa protein
spesifik menyusun protein susu. Kasein merupakan komponen protein yang terbesar dalam
susu dan sisanya berupa whey protein. Kadar kasein pada protein susu mencapai 80%. Kasein
terdiri atas beberapa fraksi seperti alpha-casein, betha-casein, dan kappa-casein. Kasein meru
pakan salah satu komponen organik yang berlimpah dalam susu bersama dengan lemak dan
laktosa.
Kasein penting dikonsumsi karena mengandung komposisi asam amino yang dibutuhkan
tubuh. Dalam kondisi asam (pH rendah), kasein akan mengendap karena memiliki kelarutan
(solubility) rendah pada kondisi asam. Susu adalah bahan makanan penting, karena
mengandung kasein yang merupakan protein berkualitas juga mudah dicerna (digestible)
saluran pencernaan.
Kasein asam (acid casein) sangat ideal digunakan untuk kepentingan medis, nutrisi, dan
produk-produk farmasi. Selain sebagai makanan, acid casein digunakan pula dalam industri
pelapisan kertas (paper coating), cat, pabrik tekstil, perekat, dan kosmetik.
Pemanasan, pemberian enzim proteolitik (rennin), dan pengasaman dapat memisahkan
kasein dengan whey protein. Selain itu, sentrifugasi pada susu dapat pula digunakan untuk
memisahkan kasein. Setelah kasein dikeluarkan, maka protein lain yang tersisa dalam susu
disebut whey protein.
Whey protein merupakan protein butiran (globular). Betha-lactoglobulin, alpha-lactalbumin,
Immunoglobulin (Ig), dan Bovine Serum Albumin (BSA) adalah contoh dari whey protein.
Alpha-lactalbumin merupakan protein penting dalam sintesis laktosa dan keberadaannya juga
merupakan pokok dalam sintesis susu.
Dalam whey protein terkandung pula beberapa enzim, hormon, antibodi, faktor pertumbuhan
(growth factor), dan pembawa zat gizi (nutrient transporter). Sebagian besar whey protein
kurang tercerna dalam usus. Ketika whey protein tidak tercerna secara lengkap dalam usus,
maka beberapa protein utuh dapat menstimulasi reaksi kekebalan sistemik. Peristiwa ini dikenal
dengan alergi protein susu (milk protein allergy).
Kandungan.
Laktosa merupakan zat makanan yang menyediakan energi bagi tubuh. Namun, laktosa ini harus dipecah menjadi glukosa dan
galaktosa oleh enzim bernama laktase agar dapat diserap usus.
Prof. Douglas Goff, seorang dairy scientist dari University of Guelph, Kanada menyatakan,
komposisi susu terdiri atas air (water), lemak susu (milk fat), dan bahan kering tanpa lemak
(solids nonfat). Kemudian, bahan kering tanpa lemak terbagi lagi menjadi protein, laktosa,
mineral, asam (sitrat, format, asetat, laktat, oksalat), enzim (peroksidase, katalase, pospatase,
lipase), gas (oksigen, nitrogen), dan vitamin (vit. A, vit. C, vit. D, tiamin, riboflavin). Persentase
atau jumlah dari masing-masing komponen tersebut sangat bervariasi karena dipengaruhi
berbagai faktor seperti faktor bangsa (breed) dari sapi.
cukup sekian.....hahha
Debeaking adalah suatu usaha pemotongan paruh unggas untuk tujuan tertentu. Penerapan program potong paruh ini hanya untuk unggas darat saja sedang untuk unggas air tidak perlu karena pada unggas air jarang terjadi sifat kanibal. Alat untuk memotong paruh disebut dengan debeaker.
Debeaker dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cara kerjanya yaitu electric dan non electric. Potong paruh secara electric akan menyebabkan saraf bagian yang terpotong menjadi mati sehingga tidak perlu mengulanginya lagi sedang potong paruh secara non electric perlu mengulanginya karena saraf bagian yang terpotong tidak mati dan kemungkinan saraf itu akan tumbuh kembali. Potong paruh secara elektrik bisa memakai hot debeaker dan cold debeaker. Dari keduanya yang paling baik adalah hot debeaker karena saraf tidak tumbuh kembali.
Pelaksanaan program ini biasanya dilakukan pada umur 4 hari, karena :
1. Mempermudah penanganannya (handling)
2. Pada saat umur-umur tersebut kemungkinan mengeluarkan darah masih sedikit
3. Umur-umur tersebut sedikit mengalami stress apabila dibandingkan ketika dewasa
Tujuan dan manfaat :
• Mengefisiensikan penggunaan pakan. Unggas-unggas yang dipotong paruhnya tidak akan pilah-pilih makanan sedang pada unggas yang tidak dipotong paruhnya akan lebih memilih jenis makanan yang berbutir (crumble dan pellet) daripada jenis tepung (mash). Sehingga kebanyakan makanan yang tersisa adalah jenis tepung.
• Mengeliminasi sifat kanibal, baik kanibal antar ayam atau kanibal makan telurnya. Sifat kanibal antar ayam dapat dicegah dengan cara isolasi atau memisahkannya. Sedangkan kanibal memakan telur merupakan sifat genetik yang akan muncul apabila sifat fenotif mendukung seperti kepadatan kandang yang terlalu tinggi, keterlambatan pemberian pakan, ventilasi kurang, dan pakan kekurangan NaCl dan lain sebagainya
• Meningkatkan pertumbuhan dan produksi telur, dengan efisiensi penggunaan pakan maka laju pertumbuhan diharapkan meningkat pula.
• Menjaga keselamatan kepala ayam betina dari patukan ayam jantan, saat berlangsungnya perkawinan.
• Mencegah luka pada ayam jantan, yang sedang beradu
Di samping memberikan manfaat, potong paruh juga mempunyai sisi negatif seperti :
• Menimbulkan stress, karena setelah beberapa waktu pelaksanaan potong paruh unggas akan mengeluarkan darah walaupun jumlahnya kecil dan ini menghalanginya untuk makan dan aktifitas lainnya.
• Meningkatkan mortalitas, karena unggas yang stress tidak menutup kemungkinan akan sampai menyebabkan kematian kalau penanganan pasca potong paruh kurang mendapat perhatian.
Alat yang digunakan pada Debeaking:
Debeaker electric, untuk memotong paruh ayam
Pisau kecil, untuk membersihkan pisau debeaker dari kotoran yuang menempel
Keranjang 5 unit, sebagai tempat penampungan sementara sekaligus untuk culling
Bahan
Biocid, untuk mencegah timbulnya infeksi pada paruh yang mengeluarkan darah.
Metode
Ambil ayam dari keranjang
Pegang ayam dengan kedua tangan. Lalu pada bagian paruh bawah, tekan dengan lurus oleh telunjuk tangan kanan kearah lubang pemotong. Sedangkan bagian kepala atas ditekan dan tahan oleh ibujari tangan kanan. Tujuannya agar kepala ayam bisa di tahan saat meronta.
Masukan paruh kedalam lubang pemotong
Tekan pedal konentor, agar paruh yang sudah masuk bisa terpotong
Tahan beberapa detik, agar tidak terjadi pendarahan, tapi jangan sampai gosong. lalu tarik keluar paruh ayam yang telah dipotong.
Periksa paruh, untuk memastikan bagus tidaknya hasil pemotongan.
Tetelkan paruh yang terluka pada busa yang telah di beri biocid.
Masukan ayam kedalam keranjang, sesuai ukuran besar kecilnya ayam.
Akan tetapi anda tidak perlu khawatir bagi yang belum pernah menerapkan cara ini. Survey banyak membuktikan bahwa unggas-unggas yang dipotong paruhnya akan menampilkan produksinya lebih baik daripada unggas yang tidak dipotong paruhnya.
PERKANDANGAN PADA SAPI PERAH
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.
Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat. Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahan-bahan lainnya.