Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat bermanfaat sebagai sumber protein hewani, sangat penting bagi proses tumbuh kembang anak. Dia juga berfungsi sebagai pertahanan terhadap bakteri dan virus. Dengan begitu jika seseorang terbiasa mengonsumsi susu secara teratur dengan sendirinya kekebalan tubuh ikut terbentuk.
Pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat telah memungkinkan susu untuk diolah lebih lanjut, agar kualitas yang dihasilkan dapat ditingkatkan.
Berbagai macam mikroorganisme berbahaya dapat dikurangi selama proses pengolahan. Selain itu, pengolahan susu juga mampu memperpanjang daya simpan. Beberapa jenis pengolahan yang lazim dilakukan adalah pasteurisasi, pembuatan susu kental (condensed milk), dan homogenisasi.
Pasteurisasi
Merupakan proses untuk menghancurkan mikroorganisme yang berbahaya melalui pemanasan yang dilakukan dalam temperatur dan jangka waktu tertentu, dengan mencegah kontaminasi bakteri selama proses tersebut berjalan. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Louis Pasteur.
Melalui pasteurisasi, susu diharapkan dapat terbebas dari bakteri yang berbahaya bagi manusia dan aman untuk dikonsumsi. Temperatur dan jangka waktu tergantung dari daya tahan bakteri (thermal lethality determinations) dalam susu. Temperatur harus dijaga agar tidak merusak zat gizi .
Pembuatan Susu Kental
Pembuatan susu kental pertama kali dilakukan oleh Gail Borden Jr. pada abad ke-19. Susu kental merupakan susu yang diolah melalui proses penguapan hampa.
Pemanasan sangat penting karena dapat menghancurkan bakteri patogen, sehingga susu kental yang dihasilkan steril dan aman. Gula ditambahkan ke dalam susu setelah proses pemanasan selesai. Selain untuk memberi rasa manis, dapat pula membantu proses pengentalan dan berfungsi sebagai pengawet, karena beberapa mikroorganisme tidak akan hidup dalam konsentrasi gula tertentu.
Penguapan susu dilakukan pada hampa dengan temperatur 77C. Pada suhu 49C, fase cair menjadi jenuh dengan laktosa, dan tatkala susu kental didinginkan terjadi larutan jenuh dan kristalisasi (Buckle, 1987). Kristalisasi akan selesai dalam tiga jam.
Setelah susu kental didinginkan, pengemasan dapat dilakukan dengan menggunakan kaleng atau bahan lain yang steril.
Homogenisasi
Homogenisasi adalah perlakuan mekanik pada butiran lemak dalam susu dengan tekanan tinggi melalui sebuah lubang kecil, yang hasilnya adalah penurunan rata-rata diameter dan peningkatan dalam jumlah dan area dari butiran lemak. Butiran lemak susu akan berubah menjadi bentuk krim di permukaan air, jika susu segar dibiarkan begitu saja tanpa perlakuan apa pun. Karena lemak memiliki berat jenis yang berbeda dengan air. Butiran lemak yang terbentuk di permukaan turut membawa sejumlah kecil komponen protein.
Hal ini biasanya terjadi pada susu dengan kadar lemak tinggi. Namun demikian, butiran lemak susu dapat dicegah agar tidak membentuk krim pada permukaan susu dengan cara homogenisasi yang dapat memecah butiran lemak susu agar memiliki diameter yang lebih kecil. Homogenisasi ini penting dilakukan pada pengolahan susu untuk konsumsi manusia.
Pengolahan merupakan tahap penting dalam proses produksi susu yang sehat. Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses mengolah susu dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas susu. Proses pengolahan yang steril akan menciptakan susu yang aman untuk dikonsumsi. Tidak akan terjadi peristiwa keracunan susu, jika mata rantai produksi susu di Indonesia telah dilaksanakan dengan terpadu dan sistematis. (
No comments:
Post a Comment