14/04/2011

agribisnis lebah klanceng


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan ataupun kecantikan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Pada awalnya madu dan produk lebah lainnya diambil dari hasil alam, namun demikian ketersediaannya sangat terbatas. sedangkan kebutuhan akan madu dan produk lainnya semakin meningkat. Selanjutnya manusia mulai melakukan budidaya ternak lebah, dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup. Manfaat dari madu, royal jelly, pollendan malam sudah tidak diragukan lagi, kebutuhan pasar akan produk-produk tersebut belum seluruhnya terpenuhi. Oleh karena itu budidaya ternak lebah mempunyai prospek yang baik sebagai sebuah peluang usaha.
Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering dibudidayakan adalah jenis A. mellifera.
            Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya:
1. Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang.
2. Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia serta di daerah sekitar Mediterania.
3. Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
4. Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon klanceng.

Pada makalah ini akan di bahas lebih lanjut mengenai kelebihan dari lebah florea atau yang lebih dikenal dengan sebutan tawon klanceng dari segi usaha koloni.


1.2  Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimanakah cara pemilihan bibit dalam budidaya koloni lebah klanceng?
1.2.2. Bagaimanakah cara pemeliharaan dalam budidaya koloni lebah klanceng?
1.2.3. Bagaimanakah strategi bisnis usaha budidaya koloni lebah klanceng?


1.3  Tujuan
1.2.1.Mengetahui cara pemilihan bibit dalam budidaya koloni lebah klanceng.
1.2.2.Mengetahui cara pemeliharaan dalam budidaya koloni lebah klanceng.
1.3.3.Mengetahui strategi bisnis usaha budidaya koloni lebah klanceng.


1.4  Manfaat
Diharapkan dengang adanya makalah ini bisa menjadi referensi untuk para peternak lebah klanceng yang ingin memulai usaha koloni lebah klanceng.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lebah madu, berupa serangga kecil dengan fenomena yang sangat luar biasa. Sayapnya yang transparan dengan guratan hiasan indah sangat cantik, dikenal dengan sebutan hymen. Sehingga digolongkan dalam kelompok Hymenoptera.
Lebah madu bisa dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu lebah madu yang membuat sarang di dalam ruangan dengan sarang yang berlapis-lapis dan lebah madu yang membuat sarang di alam terbuka dengan sarang tunggal.
Lebah madu kelompok pertama terdiri dari lebah Apis mellifera (penyebaran alaminya di Asia Barat hingga Eropa dan Afrika namun sekarang sudah menyebar ke seluruh pelosol dunia), Apis cerana (penyebaran alaminya di Asia dan sudah masuk ke sebagian kawasan austronesia), Apis nuluensis (penyebaran alami sementara diketahui di dataran tinggi/ gunung di Kalimantan), Apis nigrocinta (penyebaran ada di Sulawesi), Apis koschevnikovi (penyebaran di Kalimantan).
Lebah madu kelompok kedua terdiri dari lebah Apis dorsata (lebah hutan, penyebaran di Asia Selatan dan Asia Tenggara), Apis laboriosa (masih menjadi perdebatan para peneliti apakah jenis tersendiri atau bergabung dengan Apis dorsata), Apis florea (penyebaran di Asia Tenggara daratan), Apis andreniformis (mirip dengan Apis florea, banyak ditemukan di semenanjung malaya dan Sumatra).
Lebah di luar kelompok lebah madu masih sangat banyak termasuk engang (tabuhan) yang menjadi hama lebah, klanceng (jw)/ teuweul (sd) sebagai lebah tanpa sengat (stingless bees) yang menghasilkan madu (jenis Trigona, melliponina, mellipona).
Menurut Anonymous (2010) sosok trigona mirip lebah, tetapi lebih kecil. Dari identifikasi, dijumpai tidak kurang dari 150 spesies trigona yan gtersebar di seluruh benua. Beberapa diantaranya adalah: Trigona laeviceps, T. thorasica, T. itama, T. apicalis.
Tidak adanya sengat justru memungkinkan Trigona sp diternak secara meluas. Menurut Kuntandi, ahli bedah dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, “Orang banyak yang trauma terhadap sengat lebah, makanya mereka tidak mau beternak lebah yang bersengat.
Prof. Dr. Mappatoba Sila, ahli trigona dari universitas Hasanuddin mengatakan konpensasi tiadanya sengat, mereka memproduksi propolis lebih banyak sebagai mekanisme pertahanan diri. Propolis berasal dari bahasa Yunani, pro berarti sebelum dan polis bermakna kota, berfungsi mensterilkan sarang dari organisme pengganggu seperti bakteri, cendawan, dan virus. Akibatnya penyakit tidak menyebar dan “kota” alias sarang tetap bersih.
Dengan demikian bagi Trigona sp, propolis berfungsi sebagai “senjata” untuk melindungi diri. Lebah anggota famili Meliponidae itu “jor-joran” memproduksi propolis karena tak mempunyai sengat seperti lebah dalam genus apis.
            Bila ratu mati, atau karena sesuatu hal ratu raib, sel- sel tetasan yang berisi bakal pekerja dan laeva muda di modivikasi membentuk bakal sel-sel ratu. Kebanyakan pembentukan ratu berkaitan dengan pemisahan koloni (swarming), dan koloni mugkin membentuk 20 sel-sel bakal memisah di bagian bawah sisiran, sering dalam kelompok yang lebih kecil. Rata-rata lama penbentukan ratu hanya 16,5 hari, yakni masa telur 3,0, larva 5,8, dan pupa 7,7 hari. Pemisahan koloni yang paling sering adalah pada bulan maret-april, namun mungkin juga saat puncak perkembangan kedua pada bulan september-oktober. Koloni besar dapat membentuk hingga 8 pemisahan dalam setahun.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Bibit
Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) dan A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satukoloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500- 900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Yang perlu diperhatikan dalam budidaya Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin.
3.2. Pemeliharaan
Cara pemeliharaan harus memperhatikan aspek berikut, yaitu:
- Pemberian pakan
- Kebersihan kandang
- Penyakit dan hama

A.    pemberian pakan
Cara pemberian pakan budadaya ternak lebah adalah dengan menggembala lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dengan musim bunga yang ada.
Dalam penggembalaan yang perlu diperhatikan adalah :
a. Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
b. Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
c. Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
d. Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga.
Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan.
Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya

B.     Kebersihan kandang
Pada kebersihan kandang harus diperhatikan, walaupun klanceng memiliki propolis yang dapat melawan mikrorganisme pengganggu tetapi apabila para peternak tidak memperhatikan kualitas kandang dan hanya mengambil propolis seenaknya, maka koloni klanceng tersebut dapat terserang penyakit.
Kebersihan kandang yang harus diperhatikan adalah terutama pada jamur yang nampak oleh mata telanjang, yang biasanya sering terlihat pada pintu masuk kandang, maupun pada bagian dalam kandang tersebut. Perawatan dapat diberikan dengan cara menyemprot fungisida maupun obat-obatan yang dapat mematikan mikroorganisme pengganggu. Selain itu, perawatan kandang pasca panen harus dilakukan dengan cara kandang harus dibersihkan secara menyeluruh sebelum digunakan kembali.

C.     Penyakit dan hama
Di daerah tropis penyakit lebah jarang terjadi dibandingkan dengan daerah sub tropis/daerah beriklim salju. Iklim tropis merupakan penghalang terjalarnya penyakit lebah. Kelalaian kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa penyakit pada lebah dan penyebabnya antara lain:
1. Foul Brood ; ada dua macam penyakit ini yaitu American Foul Brood disebabkan oleh Bacillus larva dan European Foul Brood.
Penyebab: Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang sisiran
2. Chalk Brood
Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak dan menutupnya hingga mati.
3. Stone Brood
Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr dan Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yang diserang berubah menjadi seperti batu yang keras.
4. Addled Brood
Penyebab: telur ratu yang cacat dari dalam dan kesalahan pada ratu.
5. Acarine
Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yang hidup dalam batang tenggorokkan lebah hingga ebah mengalami kesulitan terbang.
6. Nosema dan Amoeba
Penyebab: Nosema Apis Zander yang hidup dalam perut lebah dan parasit Malpighamoeba mellificae Prell yang hidup dalam pembuluh malpighi lebah dan akan menuju usus.
Hama yang sering mengganggu lebah antara lain:
1. Burung, sebagai hewan yang juga pemakan serangga menjadikan lebah sebagai salah satu makanannya. Kadal dan Katak, gangguan yang ditimbulkan sama dengan yang dilakukan oleh burung.
2. Semut, membangun sarang dalam stup dan merampas makanan lebah.
3. Kupu-kupu, telur kupu-kupu yang menetas dalam sisiran menjadi ulat yang dapat merusak sisiran.
4. Tikus, merampas madu dan merusak sisiran.
Pencegahan Serangan Penyakit dan Hama
Upaya mencegah serangan penyakit dan hama tindakan yang perlu adalah:
a. Pembersihan stup setiap hari.
b. Memperhatikan abnormalitas tempayak, sisiran dan kondisi lebah.
c. Kaki-kaki stup harus diberi air untuk mencegah serangan semut.
d. Pintu masuk dibuat seukuran lebah.
Budidaya lebah madu secara ekonomis sangat menguntungkan karena dapat menyerap tenaga kerja di pedesaan. Tenaga kerja   bertugas untuk memeriksa predator lebah; mengambil calon ratu yang tidak dikehendaki; dan memanen produk lebah.    Setiap orang yang sudah trampil mampu memelihara sebanyak 50 stup.
Sebelum terbit Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2000 serta Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 , bahwa urusan pengembangan perlebahan yang ada di daerah telah diserahkan kepada Kabupaten berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 1998. Urusan pengembangan perlebahan tersebut meliputi kegiatan : Inventarisasi potensi perlebahan di wilayah Kabupaten.
1.      Pembangunan unit percontohan perlebahan
2.      Pelatihan perlebahan bagi masyarakat
3.      Penanganan pasca panen dan pemasaran hasil
Badan Pembinaan Perlebahan Nasional (Bapen Perlebahan) belum mampu mengkoordinasikan kegiatan pembinaan perlebahan yang dilaksanakan oleh masing-masing intansi dan pada saat ini belum tersedia peraturan perundangan yang mendukung pengembangan perlebahan.

3.3 Strategi bisnis
            Dalam strategi bisnis lebah klanceng ini kami menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Oppportunities, Threats). Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman terlibat dalam proyek atau di sebuah usaha bisnis. Hal ini melibatkan menentukan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menguntungkan dan tidak menguntungkan untuk mencapai tujuan itu.
Berikut adalah penjelasan tentang unsure-unsur metode SWOT, yaitu:
·         Strengths (kekuatan)               : karakteristik bisnis atau tim yang memberi keuntungan lebih dari orang lain dalam industri.
·         Weaknesses (kelemahan)        : adalah karakteristik yang menempatkan perusahaan dalam kerugian relatif terhadap orang lain.
·         Oppportunities (peluang)        : peluang eksternal untuk melakukan penjualan atau keuntungan yang lebih besar di lingkungan.
·         Threats (ancaman)                   : unsur eksternal dalam lingkungan yang dapat menimbulkan masalah bagi bisnis.

Maka dengan penjelasan diatas dapat diperoleh data-data sebagai berikut:
A.    Strengths (kekuatan):
-          Tidak perlu khawatir terkena sengat lebah.
-          Menghasilkan propolis yang juga memiliki nilai jual yang tinggi.
-          Dengan adanya propolis maka koloni lebah cenderung lebuh tahan akan penyakit, ataupun serangan organisme pengganggu seperti bakteri, cendawan, dan virus.
B.     Weaknesses (kelemahan):
-          Produktivitas dari lebah sangat ditentukan dari kualitas ratu lebah, sehingga perlu diciptakan ratu dengan kualitas genetik yang baik
-          Pengambilan propolis yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan koloni menjadi mudah terserang penyakit ataupun organisme pengganggu seperti bakteri, cendawan, dan virus
-          Pemeliharaan tergantung oleh kondisi lingkungan (musim bunga, cuaca, persaingan dengan serangga local, serangan hama lokal).
C.     Oppportunities (peluang):
-          Peternakan penjual koloni lebah klanceng masih sedikit ditemukan
-          Permintaan akan madu putih dan propolis di pasar cenderung meningkat
-          Masih banyak ladang bunga yang dapat dimanfaatkan oleh peternak klanceng
-          Pertumbuhan peternak klanceng semakin meningkat mengakibatkan kebutuhan akan koloni menhadi besar.
-          Menghasilkan madu putih yang memiliki nilai ekonomis yang lebih dari pada madu dari lebah bersengat
D.    Threats (ancaman):
-          Banyaknya pemalsuan madu mengakibatkan kurangnya kepercayaan konsumen terhadap produk-produk madu.
-          Pengiriman koloni yang terlalu lama dalam perjalanannya dapat mengakibatkan koloni stres.



Strengths (kekuatan)
Weaknesses (kelemahan)
1.      Tidak perlu khawatir terkena sengat lebah.
2.      Menghasilkan propolis
3.      tahan akan penyakit.
1.      Produktivitas ditentukan oleh kualitas ratu lebah,
2.      Pengambilan propolis yang sembarangan, koloni rentan penyakit.
3.      Pemeliharaan tergantung lingkungan.

Oppportunities (peluang)
S,O
W,O
1.      Penjual koloni lebah klanceng sedikit.
2.      Permintaan koloni tinggi.
3.      Pemanfaatan ladang bunga.
4.      Tingginya Pertumbuhan peternak klanceng
5.      madu putih nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Produk ini memiliki potensi pasar yang bagus jika dilihat dari peluang serta kelebihan produk tersebut.
Dengan pasar yang bagus bila tidak dibarengi dengan kualitas produk, maka komoditas ini tidak akan mendapat pasar.
Threats (ancaman)
S,T
W,T
1.      pemalsuan mengakibatkan kurangnya kepercayaan produk  lebah.
2.      Pengiriman terlalu lama mengakibatkan koloni stres.
Kelebihan produk harus ditunjang dengan sarana yang memadai agar kualitas produk tetap terjaga.
Membangun kepercayaan konsumen dengan kualitas produk
Tata laksana peternakan untuk menjaga kualitas produk.
Dari tabel diatas dapat diperoleh kesimpulan berupa:
1.      Produk ini memiliki potensi pasar yang bagus jika dilihat dari peluang serta kelebihan produk tersebut. Maka pemasaran produk harus dilakukan agar konsumen mengenal produk tersebut.
2.      Dengan pasar yang bagus bila tidak dibarengi dengan kualitas produk, maka komoditas ini tidak akan mendapat pasar. Untuk itulah mutu dan kualitas dari produk harus dijaga agar dapat diterima pasar.
3.      Kelebihan produk harus ditunjang dengan sarana yang memadai agar kualitas produk tetap terjaga. Sarana dan prasarana harus terjamin, seperti missal kasusu di atas maka pengiriman barang harus tepat waktu dan metode pengepakan barang harus dengan benar agar kondisi dan kualitas produk terjaga.
Membangun kepercayaan konsumen dengan kualitas produk. Denagan sarana pengiklanan maupun dengan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat dan memberikan sample gratis maka msayarakat akan lebih tertarik dengan produk dan dapat  menguji sendiri kualitas dari produk tersebut.
4.      Tata laksana peternakan untuk menjaga kualitas produk. Hal tersebut berkaitan dengan teknis pemeliharaan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN
1.      Pemilihan bibit ratu harus diperhatikan karena ratu mempengaruhi kualitas produk.
2.      Cara pemeliharaan harus memperhatikan aspek berikut, yaitu:
- Pemberian pakan
- Kebersihan kandang
- Penyakit dan hama
3.      Dari metode SWOT diatas dapat disimpulkan:
-          Pasar produk yang bagus sehingga diperlukan sarana periklanan produk secara tepat kepada konsumen
-          Mutu dari kualitas produk harus dijaga agar dapat diterima pasar
-          Sarana dan prasarana yamg menunjang aktivitas peternakan harus tersedia dan dalam kondisi yang baik
-          Diperlukan tata laksana peternakan yang baik untuk menjaga kualitas produk, untuk menjaga kepercayaan konsumen.

SARAN
Budidaya perlebahan di Indonesia semakin berkembang pesat karena banyaknya permintaan produk hasil perlebahan yang semakin meningkat diharapkan untuk pemerintah untuk dapat lebih membantu peternak lebah skala kecil melalui kemitraan dan sebagainya agar usaha perlebahan Indonesia lebih maju.

1 comment:

  1. Sy mahu beli Madu Klanceng dr Sumatera atau Riau dgn jumlah yg byk utk di expot ke M’sia, kpd sesiapa yg punya ladang ternakan sendiri boleh email kpd sy krana mahu dtg utk melihat bukti madu itu asli.

    roslee.glamourr@gmail.com

    ReplyDelete